SD Islam Roudlatul Jannah, Gading – Sekolahnya Anak Hebat. Setiap tanggal 10 November menjadi momentum peringatan peristiwa sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia oleh arek arek Surabaya, melawan tentara sekutu Inggris. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi peristiwa besar selama masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Pasukan Indonesia yang dikomando oleh Bung Tomo, Moestopo, Jonosewo, Mangundiprojo, Jasin, dan warga Surabaya dan sekitarnya radius 80 km, melakukan perlawanan sengit dengan menggunakan bambu runcing dan kerikil yang sudah di Asma’i oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Perlu diketahui bahwa Bung Tomo adalah seoarang santri dan pelajar, beliau dulu menimba ilmu pertama kali di SR (Sekolah Rakyat) kawasan Surabaya selanjutnya ketika tumbuh dewasa melanjutkan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Bung Tomo tumbuh sebagai pemuda yang pemberani, cerdas, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, tak heran beliau mampu memimpin arek arek surabaya melawan dan mengusir tentara sekutu Inggris sehingga berhasil mempertahankan kemerdekaan.
Sebelum peristiwa sejarah itu Bung Tomo sowan terlebih dahulu ke KH. Hasyim Asy’ari meminta restu untuk melakukan perlawanan demi mempertahankan kemerdekaan. KH. Hasyim Asy’ari yang mengetahui kejadian tersebut memberikan restu, doa dan Fatwa Jihad fi Sabilillah yaitu, “Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu ’ain yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, Iaki-Iaki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak Iingkaran 80 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh. Bagi orang-orang yang berada di Iuar jarak Iingkaran tadi, kewajiban itu jadi fardlu kifayah (jang cukup, kalau dikerjakan sebagian saja).”
Dalam rangka memperingati perjuangan peristiwa bersejarah 10 November, setiap instansi pendidikan melaksanakan Upacara bendera sebagai rasa hormat dan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebagaimana upacara yang dilakukan SD Islam Roudlatul Jannah pada Jum’at 10 November 2023 yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah, Bapak Galih Iswani, S.Pd dengan diikuti bapak ibu guru dan para siswa. Beliau, menyampaikan banyak hal terkait perjuangan 10 November dan bagaimana cara meneladani sikap perjuangan para pahlawan. Setidaknya ada 3 poin utama yang dapat kita ambil hikmahnya diantaranya; 1. Ketika ingin menang harus ada tantangan. 2. Sebagai generasi penerus bangsa tugas kita hanyalah belajar dengan sungguh-sungguh, 3. Diperjuangkan, dengan usaha maksimal dengan ditemani guru, dan saling berkolaborasi dengan teman dalam hal kebaikan.
Semoga kita mampu menjadi generasi yang mampu meneladani perjuangan pahlawan pendahulu dengan dibarengi semangat belajar, bersungguh sungguh, dalam hal kebaikan dan takwa, sehingga nantinya mampu menjawab gejolak tantangan zaman.